Osteoarthritis (OA) atau dikenal sebagai pengapuran adalah suatu penyakit
tulang yang menggambarkan kerusakan pada tulang rawan sendi, jadi karena proses
kerusakannya di sini terjadi pada rawan sendi pastilah kelainan dan nyeri yang
dijumpai umumnya terjadi pada sendi-sendi tubuh. Sesuai namanya, di sini
terjadi penumpukan zat kapur atau kalsium pada lokasi tulang rawan yang
merupakan engsel dari sendi kita. Jadi istilahnya persendian kita aus ditandai
dengan rawannya yang rusak dan kemudian kerusakan itu secara alamiah ditutupi
tubuh dengan menimbun kalsium di situ.
Sialnya kalsium yang tertimbun itu merupakan zat yang keras, tidak seluwes si rawan sendi, dan juga bentuknya terkadang tajam-tajam tak beraturan sehingga yang terjadi kemudian adalah nyeri saat sendi digerakkan. Selain itu celah antar sendi menyempit sehingga membatasi gerakan sendi dan menimbulkan kekakuan.
Sialnya kalsium yang tertimbun itu merupakan zat yang keras, tidak seluwes si rawan sendi, dan juga bentuknya terkadang tajam-tajam tak beraturan sehingga yang terjadi kemudian adalah nyeri saat sendi digerakkan. Selain itu celah antar sendi menyempit sehingga membatasi gerakan sendi dan menimbulkan kekakuan.
Penderita osteoartritis
mengalami gejala klinis antara lain, nyeri sendi, kaku sendi, bengkak sendi,
dan tulang berderik. Nyeri sendi merupakan keluhan awal pasien dan akan muncul
setelah sendi yang terserang digunakan. Gangguan ini bertambah berat jika sendi
digunakan berlebihan dan akan berkurang bila diistirahatkan. Menurut beberapa
pasien, jika bertambah parah, nyeri sendi juga muncul saat beristirahat
Faktor resiko yang menimbulkan
pengapuran sendi antara lain, kegemukan (obesitas), mobilitas tinggi, densitas
massa tulang, hormonal dan penyakit rematik kronik lainnya. Pada sejumlah
penelitian terhadap lansia ditemukan, perempuan lebih sering terserang
osteoartritis pada lutut, tangan dan kaki jika dibandingkan dengan pria.
Sementara pria cenderung mengalami pengapuran sendi pada panggul. Selain faktor
risiko yang tidak bisa dimodifikasi seperti hormonal dan usia, trauma dan
pemakaian sendi berlebihan juga meningkatkan risiko terserang pengapuran tulang
pada sendi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar